Hari Bela Negara - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

19/12/2023

Hari Bela Negara

 Hari Bela Negara 


Kemerdekaan Indonesia yang telah dikumandangkan 17 Agustus 1945, tidak serta   merta mendapat pengakuan negara lain.

Apalagi Belanda yang didukung oleh Sekutu tidak rela jika Indonesia yang kaya makmur berdiri sendiri.

Usaha melumpuhkan Pemerintah Indonesia ditempuh dengan cara serangan Agresi Militer yaitu : 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.

Saat serangan Agresi Militer Belanda II di Yogyakarta, Presiden Sukarno,  Wapres Moh. Hatta, PM Syahrir dan beberapa Menteri ditawan oleh Belanda.

Jendral Sudirman memilih melanjutkan perang Gerilya bersama pasukan TNI dan rakyat, karena berhasil meloloskan diri dengan bantuan dokter dan perawat yang _menyamarkan_ sebagai pasien biasa meski dalam kondisi sakit.

Nyaris Pemerintah Indonesia dianggap ambruk.


Tgl. 19 Desember 1948, usai Sidang Kabinet di Yogyakarta, Presiden Sukarno mengirimkan telegram kepada Menteri Persemakmuran yang berada di Bukittinggi (Sumbar) untuk mendirikan PDRI (Pemerintah Darurat Republik Indonesia).

Meski telegram tersebut belum sampai dan atas inisiatif Syafruddin maka dibentuklah Pemerintah Indonesia dari Jarak jauh.

    

Kabar berdirinya Pemerintah Darurat Republik Indonesia ini sampai juga ke telinga Dewan Keamanan PBB di New York berkat usaha Lambertus N.Palar dan Mr. AA Maramis (Menlu PDRI yang berkedudukan di India) dan dr. Sudarsono.

   Berdasarkan Kepres No. 28 tahun 2006, ditetapkan Hari Bela Negara semasa Presiden SBY.

     

Syafruddin Prawiranegara adalah Presiden Indonesia yang mendapat pengakuan di luar negeri meski di negeri sendiri tidak tertulis di Sejarah.

     Namanya saja PEMERINTAH DARURAT REPUBLIK INDONESIA.

     Terlepas dari itu semua bahwa Pemimpin Indonesia pada masa itu dengan berbagai macam perbedaan selalu kompak dalam usaha Bela Negara.

     Jangan lupa peran Sri Sultan Hamengku Buwono IX sangat menakutkan juga bagi Belanda bahkan merelakan kota Yogyakarta menjadi Ibu Kota Negara di masa Revolusi/Perang.

Surabaya, 19 Desember 2023

RUDY SP

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages