Menpora Ayah Anak Sholeh

Menpora Ayah Anak Sholeh

Surabaya - Kehadiran Seorang santriwan didepan panggung penutupan acara festival anak sholeh Indonesia ke X tingkat provinsi Jawa Timur mengalihkan perhatian menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrowi , Minggu 16/4/17

Mentri yang nyantri ini dengan lemah lembut menghampiri santriwan yang juga salah satu peserta festival anak sholeh Indonesia dengan penuh kasih sayang merengkuh dan menggendongnya selayaknya anak kandung nya sendiri .

Disaksikan Ribuan  santriwan santriwati TK-TP Alquran  dan Taklimul Quran lil Aulad berkompetisi di ajang bergengsi festival anak sholeh Indonesia ke X tingkat provinsi Jawa Timur  yang digelar oleh badan komunikasi pemuda remaja masjid Indonesia di Asrama Haji Sukolilo Surabaya  .

Festival Anak Sholeh Indonesia merupakan even tiga tahunan yang sangat bergengsi sebagai ajang mencari bibit unggul anak sholeh melalui seleksi tingkat kecamatan dilanjutkan  ketingkat kabupaten kota dan tingkat provinsi untuk kemudian ke tingkat Nasional di Banjarmasin kalimantan selatan .

Seribu empat ratus  peserta utusan kafilah daerah kabupaten kota se Jawa Timur yang didampingi ratusan pendamping berkompetisi di  tiga puluh  cabang lomba diantaranya tartil quran , tarjamah lafziyah , tilawah , cerdas cermat quran , adzan dan iqomah , peragaan sholat , nasyid , cerita islami  dan lain lain berkompetisi secara sehat untuk memperebutkan prestasi sebagai juara yang mewakili daerahnya di tingkat Jawa Timur.

Evaluasi yang sangat bagus untuk mengukur kompetensi dan kemampuan santriwan santriwati  dengan jenjang TK-TP  Alquran dan Taklimul Quran lil Aulad di festival anak sholeh Indonesia ini sangat efisien dalam menilai kualitas kelembagaan  , individu dan kelompok secara berjenjang

Yang selanjutnya pemenang juara satu akan menjadi duta provinsi Jawa Timur di festival anak sholeh Indonesia tingkat nasional yang akan digelar bulan september 2017 yang akan datang di Banjarmasin kalimantan selatan.

" Indonesia sedang galau , susah , bingung dan gelisah yang dulunya khusyu karena memegang alquran , saat ini memang khusyu namun memegang smartphone " Ujar Menpora  RI

" Maka tugas besar yang diemban ustadz ustadzah untuk mengembalikan kekhusyukan  anak anak generasi penerus bangsa untuk membaca dan menghafal serta membumikan alquran , Bukan membiarkan mereka khusyu dan larut pada smartphone mereka " Lanjutnya ( Bunda Tri )