Festival Kupat Mini
Surabaya - Ribuan warga nelayan RW 02 berbondong - bondong ke Angkringan matahari untuk memeriahkan festival kupat mini yang diselenggarakan oleh KIM Bahari bekerjasama dengan tim angkringan matahari , Minggu 2/7/17
Datangnya Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran mengingatkan kita kembali pada petuah Sunan Bonang "...Di akhir Ramadhan orang-orang yang berpuasa dan menjalankan amal sholeh lainnya akan dianugerahi KUPAT/KETUPAT (laku sing papat) yang bermakna "empat perilaku atau empat karakter", yakni LEBAR (Pribadi yang berkomitmen menunaikan kewajiban dan tanggung jawab), LEBUR (Pribadi yang pemaaf dan welas asih), LUBER (Pribadi yang pemurah/dermawan) & LABUR (Pribadi yg mencerahkan dan menginspirasi)..."
Lain desa lain adat budayanya dan tentunya lain cerita , memeriahkan hari raya ketupat atau dalam bahasa sukolilo dikenal dengan sebutan riyoyo kupat merupakan ajang pembekalan jiwa dermawan dan entrepenuership sejak dini bagi anak-anak perempuan dengan berpakaian tradisional.
Kampung nelayan RW 02 desa sukolilo Kelurahan Sukolilo Baru yang memiliki tradisi riyoyo kupat unik dalam menyemarakkan hari raya kupat , yang digelar tujuh hari setelah hari raya idul fitri .
Satu tradisi unik turun temurun sejak ratusan tahun lalu yang tetap dilestarikan hingga saat ini , sebuah tradisi hari raya ketupat yang dikemas layaknya pasar makanan lengkap dengan transaksi jual beli .
sebuah perayaan bagi anak perempuan layaknya permainan pasar pasaran namun yang dijual makanan asli dan bisa dimakan , ada meja tersaji lengkap dengan menu ketupat mini dan beberapa makanan lezat tersedia dan semuanya gratis .
Penjualnya anak - anak dan pembelinya dari segala usia mulai dari anak - anak hingga nenek kakek.
Macam menu kuliner yang disajikan antara lain ketupat dan teman temannya seperti lepet , lontong lodeh , lontong cecek , lontong Terung lengkap dengan lawuh rajungan , nasi pecel, klantink , agar agar , es campur , es sirup dan semua transaksi kuliner hari ini yang dijual di GRATIS kan.
Seakan pasar kuliner dadakan yang tercipta secara spontan yang membuat pembeli harus mencoba satu persatu menu yang mereka jual dengan porsi yang mini hingga tidak cepat membuat kenyang .
Pembeli boleh memilih menu kesukaannya dengan bebas , lalu tinggal tunjuk ke penjualnya ,Dengan sukacita penjual cilik akan melayani sesuai permintaan dengan porsi kecil.
Festival kupat ini memberi kesempatan bagi pembeli untuk mencoba menikmati kuliner yang dia suka sesuai selera , satu penjual dagangannya habis , pindah ke penjual satu nya, begitu seterusnya hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Moment seperti ini sangat dinanti warga kampung nelayan RW 02 desa sukolilo , setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti jualan , karena ini sudah tradisi wisata kuliner yang menyenangkan dan perlu dilestarikan yang hanya diadakan setahun sekali.
Lain desa lain adat budayanya dan tentunya lain cerita , memeriahkan hari raya ketupat atau dalam bahasa sukolilo dikenal dengan sebutan riyoyo kupat merupakan ajang pembekalan jiwa dermawan dan entrepenuership sejak dini bagi anak-anak perempuan dengan berpakaian tradisional.
Kampung nelayan RW 02 desa sukolilo Kelurahan Sukolilo Baru yang memiliki tradisi riyoyo kupat unik dalam menyemarakkan hari raya kupat , yang digelar tujuh hari setelah hari raya idul fitri .
Satu tradisi unik turun temurun sejak ratusan tahun lalu yang tetap dilestarikan hingga saat ini , sebuah tradisi hari raya ketupat yang dikemas layaknya pasar makanan lengkap dengan transaksi jual beli .
sebuah perayaan bagi anak perempuan layaknya permainan pasar pasaran namun yang dijual makanan asli dan bisa dimakan , ada meja tersaji lengkap dengan menu ketupat mini dan beberapa makanan lezat tersedia dan semuanya gratis .
Penjualnya anak - anak dan pembelinya dari segala usia mulai dari anak - anak hingga nenek kakek.
Macam menu kuliner yang disajikan antara lain ketupat dan teman temannya seperti lepet , lontong lodeh , lontong cecek , lontong Terung lengkap dengan lawuh rajungan , nasi pecel, klantink , agar agar , es campur , es sirup dan semua transaksi kuliner hari ini yang dijual di GRATIS kan.
Seakan pasar kuliner dadakan yang tercipta secara spontan yang membuat pembeli harus mencoba satu persatu menu yang mereka jual dengan porsi yang mini hingga tidak cepat membuat kenyang .
Pembeli boleh memilih menu kesukaannya dengan bebas , lalu tinggal tunjuk ke penjualnya ,Dengan sukacita penjual cilik akan melayani sesuai permintaan dengan porsi kecil.
Festival kupat ini memberi kesempatan bagi pembeli untuk mencoba menikmati kuliner yang dia suka sesuai selera , satu penjual dagangannya habis , pindah ke penjual satu nya, begitu seterusnya hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Moment seperti ini sangat dinanti warga kampung nelayan RW 02 desa sukolilo , setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti jualan , karena ini sudah tradisi wisata kuliner yang menyenangkan dan perlu dilestarikan yang hanya diadakan setahun sekali.
" Dengan bacaan basmalah festival kupat mini dibuka dan semua transaksi boleh dilakukan mohon kepada pengunjung untuk tidak serakah dengan memborong semua makanan sendiri dan jangan lupa buang sampah pada tempatnya " pesan bu Titik Asfiyah
Seketika itu pengunjung langsung menyerbu setiap meja penjual cilik yang sudah siap dengan aneka menu di meja sajiannya .
Pak Prayit Camat Bulak , Turut
larut dalam kegembiraan dengan warga yang sedang menikmati lezatnya
lontong kupat dengan lauk lodeh lengkap dengan rajungan, krepes plus
peltak nya.
" Semoga tahun depan bisa diagendakan festifal kupat mini yang lebih meriah ditambah dengan aneka kompetisi seperti lomba membuat kupat besar " Ujar Prayit ( Bunda Tri )
" Semoga tahun depan bisa diagendakan festifal kupat mini yang lebih meriah ditambah dengan aneka kompetisi seperti lomba membuat kupat besar " Ujar Prayit ( Bunda Tri )
No comments:
Post a Comment