Festival Ketupat Mini, Tradisi Kearifan Lokal Kampung Nelayan yang Menyediakan Kuliner Gratis - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

28/04/2023

Festival Ketupat Mini, Tradisi Kearifan Lokal Kampung Nelayan yang Menyediakan Kuliner Gratis

 Festival Ketupat Mini, Tradisi Kearifan Lokal Kampung Nelayan yang Menyediakan Kuliner Gratis 

Suasana Riyoyo Kupat dikampung nelayan Sukolilo Baru 


Surabaya - Ribuan warga RW 02 berbondong - bondong ke jalan raya Sukolilo Baru untuk menghabiskan aneka menu kuliner yang dijual gratis dalam tradisi Riyoyo Kupat dibalut dalam festival kupat mini sebagai ungkapan syukur atas rezeki yang telah diberikan Allah SWT dalam satu tahun, Jumat 28 April 2023


Lain desa lain adat budayanya dan tentunya lain cerita , memeriahkan hari raya ketupat atau dalam bahasa sukolilo dikenal dengan sebutan riyoyo kupat merupakan ajang pembekalan jiwa dermawan dan  entrepenuership sejak dini bagi anak-anak.


Kampung nelayan RW 02 desa sukolilo Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak tepatnya di Pesisir Pantai Kenjeran ini memiliki tradisi riyoyo kupat unik dalam menyemarakkan hari raya ketupat , yang digelar tujuh hari setelah hari raya idul fitri .


Bambang Udi Ukoro Camat Bulak didampingi Hadi Siswanto Ketua RT 03 RW 02 dan R. Tri Koesfedi Joes Hardianto, Lurah Sukolilo Baru  


Satu tradisi unik turun temurun sejak ratusan tahun lalu yang tetap dilestarikan hingga saat ini yang dikemas layaknya pasar makanan  lengkap dengan transaksi jual beli dan masih dibudayakan hingga sekarang.


Sebuah perayaan bagi anak-anak nelayan terutama anak perempuan, layaknya permainan pasar pasaran namun yang dijual makanan asli dan bisa dimakan ,  ada meja tersaji lengkap dengan menu ketupat mini dan beberapa makanan lezat lainnya dan semuanya gratis .


Penjualnya anak - anak dan pembelinya dari segala usia mulai dari anak - anak hingga lansia , dengan transaksi ucapan "aku tuku" maka pembeli akan dilayani oleh penjual dengan porsi mini atau kecil.


Seakan pasar kuliner dadakan yang tercipta secara spontan, membuat pembeli harus mencoba satu persatu menu yang mereka jual dengan porsi yang mini hingga tidak cepat membuat kenyang .


Pembeli boleh memilih menu kesukaannya dengan bebas , lalu tinggal tunjuk ke penjualnya dan dengan sukacita penjual cilik akan melayani sesuai permintaan dengan porsi kecil.


Macam menu kuliner yang disajikan antara lain  ketupat dan teman temannya seperti lepet , lontong lodeh , lontong cecek  , lontong Terung  lengkap dengan lawuh rajungan ,  lepet , bakso , soto , sayur , pecel Semanggi  dan lainnya 


Dari puluhan stand kuliner yang tertata rapi sepanjang jalan diserbu masyarakat dengan menu beragam  jajanan tradisional seperti  Rok-orok, Pleret, Pluntiran jagung, Cerita, Kelci ,Serebeh ,klantink , agar agar , es campur , es sirup dan  semua transaksi kuliner di GRATIS kan.


Festival kupat ini memberi kesempatan bagi pembeli untuk mencoba menikmati kuliner yang dia suka sesuai selera ,  satu penjual dagangannya habis , pindah ke penjual satu nya, begitu seterusnya hingga tidak ada lagi yang tersisa.


Moment  seperti ini sangat dinanti warga kampung nelayan RW 02 desa sukolilo  , setiap rumah yang ada anak kecilnya pasti jualan , karena ini sudah tradisi wisata kuliner yang menyenangkan dan perlu dilestarikan yang hanya diadakan setahun sekali.


Hadir dalam festival kupat mini, Bambang Udi Ukoro Camat Bulak didampingi R. Tri Koesfedi Joes Hardianto, Lurah Sukolilo Baru Kecamatan Bulak melihat langsung euforia warga dalam merayakan hari kemenangan Idul Fitri 1444 H "Semoga tahun depan bisa diagendakan festifal kupat mini yang lebih meriah ditambah dengan aneka lomba dengan tema senada" Ujarnya ( Bunda Tri )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages