Geliat Amis Berujung Manis
Surabaya - Nelayan RW 02 Kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak kota Surabaya mulai berdatangan dan menyandarkan perahunya di tepi pantai pemukiman penduduk pantai kenjeran , Ibu - ibu nelayan di daratan siap menyambut kehadiran arjuna-nya dengan menyiapkan perlengkapan yang akan digunakan membawa hasil tangkapan nya menuju daratan .Kamis 15/6/17
Irul salah seorang buruh pikul ( angkut ) sudah siap membawa bambu pemikul dan rancak ( keranjang pengangkut ikan ) untuk memindahkan hasil laut yang diperoleh tuannya dari melaut dengan penuh semangat serta tenaga ekstra yang luar biasa dari atas perahu menuju rumah tuannya.
Aneka jenis ikan telah berpindah dari perahu ke rancak untuk seterusnya dipilah dan dipilih oleh Ibu - ibu para buruh mipih ( dalam bahasa Indonesia artinya menjemur ) sesuai klasifikasi jenisnya dengan wadah tersendiri misalnya udang ditempatkan di bak , ikan di keranjang dan sebagainya .
Setelah dipilah dan dipilih ikan dan udang yang sudah diklasifikasikan lalu dijual ke tengkulak untuk seterusnya dijual ke pasar tradisional yang di sebar di seluruh kota Surabaya antara lain pasar ikan pabean dan pasar surya ataupun ke tempat wisata dan toko - toko UMKM yang ada di sepanjang jalan Sukolilo menuju arah jembatan suroboyo.
Sedangkan grago ( sejenis udang rebon ) dijemur di atas tempat penjemuran tradisional yang sederhana terbuat dari jaring yang dibentuk persegi empat dengan dikaitkan diatas bambu yang sudah dibentuk dan harus berada di tengah panasnya terik matahari agar diperoleh hasil yang bagus .
Sedangkan grago ( sejenis udang rebon ) dijemur di atas tempat penjemuran tradisional yang sederhana terbuat dari jaring yang dibentuk persegi empat dengan dikaitkan diatas bambu yang sudah dibentuk dan harus berada di tengah panasnya terik matahari agar diperoleh hasil yang bagus .
Rutinitas itulah yang dilakukan nelayan RW 2 kelurahan Sukolilo Baru Kecamatan Bulak kota surabaya selama bertahun-tahun dan sudah menjadi warisan leluhur.
Dengan kemasan yang cantik dan menarik ikan yang dipasar harganya Rp 15.000 bisa dijual Rp. 30.000 tentunya setelah proses pengeringan dan pengemasan dengan penampilan yang menarik dan dipajang di etalase dan toko para pemilik UMKM.
Tidak sedikit dari Ibu - ibu nelayan RW 02 yang cerdas mengambil peluang bisnis dengan membuka toko UMKM ataupun menjual hasil tangkapan nelayan di tempat wisata pantai ria baru dan pantai lama kenjeran .
Sungguh sebuah siklus simbiosis mutualisme luar biasa yang ada diperkampungan nelayan tergambar dari begitu besar peranan ibu - ibu nelayan dalam mengolah hasil tangkapan nelayan menjadi sebuah penghasilan penyambung hidup dan kehidupan mereka.
" Kebutuhan hidup makin hari makin besar seiring dengan pertumbuhan anak-anak, kalau ibu - ibu tidak cerdas dia hanya bisa merenungi nasib dan pasrah pada keadaan " Ujar Tila Pemilik toko melati di jalan raya sukolilo ( Bunda Tri )
Apa itu sejenis ebi ? Rutinitas yang menghasilkan. Foto hasil olahan gak ada ya ?
ReplyDelete