Akhirnya BPOM Nyatakan Berita Garam Berkaca itu Hoax - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

18/08/2017

Akhirnya BPOM Nyatakan Berita Garam Berkaca itu Hoax

Akhirnya BPOM Nyatakan Berita Garam Berkaca itu Hoax


Surabaya - Setelah ribuan atau jutaan BC tentang bahaya garam berkaca , keluarlah berita dari BPOM.  Semua berita yang beredar selama ini adalah HOAX (berita tidak benar) disampaikan Dra. Hardaningsih, Apt, MHSM, Kepala Balai Besar POM Surabaya di gedung Tribrata Mapolda didampingi Kapolda, Kadivre Bulog, Kadisperindag Jatim dan bbrp OPD ,Jumat (18/8/17)

Kepala  Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya , Dra Apt Hardaningsih di Surabaya, menegaskan bahwa informasi mengenai garam campur serpihan kaca yang beredar di media sosial akhir-akhir ini adalah kabar bohong.


Boni pegiat sekaligus ketua KIM Surabaya yang hadir pada konferensi pers hari ini menyampaikan bahwa Sebelumnya beredar kabar mengenai warga Desa Takerharjo, Kecamatan Solokuro, Lamongan, yang merasa janggal ketika sedang memasak dengan menggunakan garam berbentuk seperti bubuk kristal kaca yang tidak bisa hancur dan sulit dihaluskan saat ditumbuk, dan memunculkan dugaan garam itu dicampur serpihan kaca.

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya mengatakan lembaganya sudah mengambil contoh produk garam yang dikabarkan bercampur serpihan kaca dan melakukan pengujian laboratorium dan sudah memeriksa sampel produk garam merek Ibu Bijak, Anak Pintar, Sarcil, Jap Gajah, Cap S dan Karapan Sapi buatan produsen asal Surabaya, Pamekasan, Gresik dan Pati yang beredar di Jawa Timur.

Hasilnya, tidak ada satu pun produk garam konsumsi dalam kemasan 250 gram itu yang mengandung serpihan kaca.

"Kami pastikan tidak ada garam yang tercampur serpihan kaca. Berita yang ada di media sosial tidak benar atau hoax. Karena Jumat minggu lalu kami sudah lakukan sidak dengan pengambilan sampel dan lakukan pengujian laboratorium dan semua hasilnya tidak ada yang mengandung kaca," kata dia.

Hasil uji laboratorium, ia menjelaskan, menunjukkan bahwa produk-produk garam yang diperiksa aman dikonsumsi berdasarkan tiga parameter pengujian.

"Setelah kami lakukan uji laboratorium hasilnya sudah memenuhi syarat semua seperti kadar air, NaCl dan kadar Iodiumnya aman untuk di konsumsi," tuturnya.

BPOM  menghimbau kepada masyarakat  agar tidak menyebarkan informasi hoax karena dari informasi itu dapat meresahkan masyarakat dan juga dapat memberikan dampak produsen dan konsumen.

" Kasihan petani garamnya, kasihan juga pabrik garamnya saat gosip sudah hanya dengan jari dan gara-gara jari mereka menjadi korban justifikasi masyarakat melalui bc media sosial " Ujar Rizki Rahmadianti pegiat KIM Surabaya ( Bunda Tri  )

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages