Heboh Garam Berkaca - KIM BAHARI SUKOLILO BARU

Breaking

Post Top Ad

17/08/2017

Heboh Garam Berkaca

Heboh Garam Berkaca


Foto Rachmad Juliantono.
Petani Garam Kalanganyar Sedati  📷 @rachmatjulianto

Surabaya - Baru saja reda kasus garam bercampur tawas , muncul dan ramai di media sosial kasus garam mengandung kaca cukup meresahkan masyarakat,  Kamis 17/8/17

“ heboh penemuan ibu-ibu yang sedang masak menggunakan garam cap gajah yang di produksi oleh salah satu perusahaan di gresik, ketika garam di aduk-aduk di panci berbunyi nyaring saat di lihat ternyata garam tersebut ada campuran kaca nya.hati- hati dolor ini fakta bisa dibuktikan langsung ini bukan hoax saya sudah buktikan sendiri seperti yang di video tsb,semoga pemerintah terutama dinas terkait bisa menindak lanjuti garam yang membahayakan di konsumsi tersebut” Ujar Cak Hakim dari KIM Simokerto

Ini penjelasan ilmiah dari fathul , penjual garam yang sudah 10 tahun menjual garam dengan mengambil langsung dari Pabrik nya. Dan tiap tahun juga selalu mengalami kelangkaan bahan baku garam..

Karena sulitnya bahan baku lokal (syarat utama untuk garam konsumsi), maka dicampur garam impor / Australia yg memang sulit larut dan bentuk nya memang seperti kristal / pecahan kaca dan sejujurnya impor dilakukan karena kelangkaan bahan baku ada benarnya.



Salahsatu testimoni diberikan wanto " Saya pernah bekerja di pabrik garam terbesar di Surabaya lebih dari 4 tahun, menghitung bahan baku masuk dan barang jadi, melihat bagaimana proses pembuatannya, menghitung stok jenis-jenis barang jadinya, dan tahu kemana barang jadi dikirimkan " Ujar Wanto


" Padahal itu jauh beberapa tahun yang lalu, pabrik sudah impor garam australia dari segi kualitas garam Australia  memang lebih bagus ,  lebih asin, lebih bersih, bening seperti kaca " lanjutnya

Kesimpulannya , kelangkaan bahan baku sudah sejak dulu ada, itu benar. Pencampuran dengan garam australia itu juga benar. Yang penting kadar yodium sama dengan atau lebih sedikit sekitar 34ppm .

Untuk garam impor Australia, usahakan tidak ditonjolkan teks seperti  "pecahan kaca". Nanti akan terbaca seperti itu. Sehingga dengan cepat pembaca akan menyimpulkan: "hah, garam dicampur pecahan kaca dari Australia?!"

" Yang pasti kita tunggu konfirmasi secara resmi dari Dinas Perindustrian dan perdagangan ( Disperindag ) agar masalah garam dengan kelangkaan dan hebohnya garam berkaca bisa segera teratasi sehingga tidak meresahkan masyarakat ." Ujar Andi ( Bunda Tri  )

1 comment:

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages